#UPERP11T01D - Analisa Aplikasi & Contoh Kegiatan Sharing Economy

Istilah sharing economy atau ekonomi berbagi menjadi sangat populer belakangan ini. Sharing economy mengacu pada aktivitas berbagi di dalam komunitas atas akses barang dan jasa, dikoordinasi melalui komunitas berbasis online. Perubahan perilaku berbisnis dari kepemilikan aset (ownership) menjadi berbagi (sharing) serta merebaknya jaringan media sosial online, yang makin mempermudah relasi di antara konsumen turut memberikan kontribusi berkembangnya model bisnis ini.


Sejumlah pakar menyebut sharing economy serupa dengan ekonomi gotong-royong, namun Harvard Business Review seperti dikutip Wikipedia berpendapat bahwa aktivitas ini lebih tepat disebut access economy ketimbang sharing economy.
Survei yang dilakukan PWC bersama BAV Consulting pada tahun 2014 mengenai fenomena sharing economy pada masyarakat di Amerika Serikat memperlihatkan beberapa temuan menarik. Dari 1.000 responden, 44% mengaku familiar dengan istilah sharing economy, 25% di antaranya terlibat di dalam aktivitas sharing economy, yaitu pada bidang hiburan dan media, otomotif dan transportasi, hospitality dan dining serta ritel. Mereka yang familiar juga mengakui bahwa sharing economy membuat hidup mereka lebih terjangkau, lebih nyaman dan efisien, lebih baik untuk lingkungan, membangun komunitas yang lebih kuat, lebih menyenangkan dibandingkan dengan terlibat di dalam perusahaan konvensional.
PWC dalam penelitian tersebut mengemukakan tujuh pilar yang membuat sharing economy berbeda dibandingkan model bisnis konvensional.


Pertama, platform digital yang memiliki kemampuan lebih tepat dan real time untuk menghubungkan penawaran dan permintaan. Kedua, biaya akses atas produk dan jasa yang dapat dikurangi, yang tidak selalu melalui kepemilikan. Ketiga, konsumen lebih merasa nyaman dengan transaksi yang lebih melibatkan interaksi sosial yang lebih mendalam daripada bisnis konvensional. Keempat, pengalaman merek yang digerakkan oleh koneksi emosional. Kelima, pemahaman ekonomi yang dibangun atas dasar kepercayaan. Keenam, memikirkan kembali pertukaran nilai, terutama kemampuan untuk memonetisasi aset yang underutilized (pemanfaatannya tidak optimal). Dan yang terakhir, dorongan untuk mengurangi friksi dimana memiliki “sesuatu”saat ini menjadi “menyusahkan”.
Menyesuaikan model bisnis
Lalu apa yang bisa diperbuat pebisnis konvensional untuk menanggapi makin menjamurnya bisnis dengan pendekatan model sharing economy ini? Masih menurut PWC, ada tujuh poin yang patut dipertimbangkan. Pertama, menciptakan marketplaces. Organisasi perlu untuk menilai potensi pada konsumennya untuk membangun jejaring, untuk membangun proposisi nilai yang baru. Jejaring ini dapat lahir pada produk dan jasa yang terdistribusi secara luas, menelan biaya tetap yang tinggi tetapi margin yang tipis serta kapasitas yang underutilized.
Kedua, mengembangkan strategi mitigasi untuk mengurangi risiko dengan bermitra bersama jejaring sharing economy.
Ketiga, terlibat dalam sharing atas aset yang dimiliki. Organisasi dapat memonetisasi kapasitas berlebih dan memperbaiki produk bisnis dengan berbagi aset tidak berwujud. Sebagai contoh, Marriot bermitra dengan online platform LiquidSpace untuk mengonversi ruang konferensi yang kosong, sehingga dapat disewakan. Hasilnya tidak hanya menghasilkan penerimaan, tapi dapat mengekspos properti Marriot ke publik.

Keempat, membuka jalan bagi karyawan untuk mengembangkan diri. Aspek kontroversial dari sharing economy terhadap sumber daya manusia adalah dimampukannya seseorang untuk bekerja secara rangkap, meskipun telah bekerja di satu organisasi. Kompas (29 Maret 2016) menyebutkan bahwa raksasa Korea Selatan, Samsung telah mengumumkan untuk mengadopsi kultur koperasi usaha rintisan (start-up) yang menjalankan sharing economy. Perusahaan ini mengubah komunikasi atasan-bawahan, hierarki bertingkat akan dipotong, jam kerja dibuat fleksibel, mengurangi rapat yang tak perlu, serta mendorong pekerja lebih bercengkerama dengan keluarga untuk menaikkan pertumbuhan dan membuka bisnis baru.
Kelima, aspek regulasi dan kebijakan. Survei PWC menunjukkan bahwa konsumen tidak mempercayai bisnis berbasis sharing economy jika belum ada peraturan jelas. Ini tidak hanya masalah legitimasi secara hukum, tetapi juga legitimasi “pikiran” dan “hati” konsumen.
Keenam, ekspansi merek melalui pengalaman sharing economy. Model bisnis sharing economy telah “mengacaukan” pendekatan marketing mix dalam pemasaran tradisional. Penetapan harga yang makin terjangkau mengubah cara pandang dalam strategi pricing.
Terakhir, tidak ada model bisnis yang stabil. Jika pada saat ini model bisnis sharing economy mulai menggeser model bisnis konvensional, tidak berarti akan terus bertahan selamanya. Model ride-sharing dapat menjadi usang jika mobil otonom, yang tidak perlu kehadiran sopir telah benar-benar dimassalkan.

Model bisnis sharing economy yang mulai menggeser model bisnis konvensional hanya satu contoh gambaran dinamisnya dunia bisnis. Pebisnis tidak dapat menghindar, dan mau tak mau beradaptasi dan mengadopsi, jika dirasa menguntungkan, sampai di satu titik, model bisnis lain akan menggantikan.       

ANALISIS MODEL BISNIS TRAVELOKA

Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Traveloka memiliki basis operasional di Jakarta.
Perusahaan didirikan pada tahun 2012  oleh Ferry UnardiDerianto Kusuma, dan Albert
Ide ini muncul disaat Ferry Unardi sering mengalami kesulitan dalam pemesanan pesawat, terutama disaat dia ingin pulang ke Padang, Indonesia, dari Amerika Serikat.
Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat di mana pengguna dapat melakukan pemesanan di situs resminya. Pada bulan Maret 2014, Ferry Unardi menyatakan bahwa Traveloka akan segera masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Pada bulan Juli 2014, jasa pemesanan hotel telah tersedia di situs Traveloka.
Traveloka merupakan bisnis sharing economis
sharing economy atau ekonomi berbagi menjadi sangat populer belakangan ini. Sharing economy mengacu pada aktivitas berbagi di dalam komunitas atas akses barang dan jasa, dikoordinasi melalui komunitas berbasis online. Perubahan perilaku berbisnis dari kepemilikan aset (ownership) menjadi berbagi (sharing) serta merebaknya jaringan media sosial online, yang makin mempermudah relasi di antara konsumen turut memberikan kontribusi berkembangnya model bisnis ini. Sejumlah pakar menyebut sharing economy serupa dengan ekonomi gotong-royong, namun Harvard Business Review seperti dikutip Wikipedia berpendapat bahwa aktivitas ini lebih tepat disebut access economyketimbang sharing economy
ada tujuh poin yang patut dipertimbangkan. Pertama, menciptakan marketplaces. Organisasi perlu untuk menilai potensi pada konsumennya untuk membangun jejaring, untuk membangun proposisi nilai yang baru. Jejaring ini dapat lahir pada produk dan jasa yang terdistribusi secara luas, menelan biaya tetap yang tinggi tetapi margin yang tipis serta kapasitas yang underutilized.
Kedua, mengembangkan strategi mitigasi untuk mengurangi risiko dengan bermitra bersama jejaringsharing economy.
Ketiga, terlibat dalam sharing atas aset yang dimiliki. Organisasi dapat memonetisasi kapasitas berlebih dan memperbaiki produk bisnis dengan berbagi aset tidak berwujud. Sebagai contoh, Marriot bermitra denganonline platform LiquidSpace untuk mengonversi ruang konferensi yang kosong, sehingga dapat disewakan. Hasilnya tidak hanya menghasilkan penerimaan, tapi dapat mengekspos properti Marriot ke publik.
Keempat, membuka jalan bagi karyawan untuk mengembangkan diri. Aspek kontroversial dari sharing economy terhadap sumber daya manusia adalah dimampukannya seseorang untuk bekerja secara rangkap, meskipun telah bekerja di satu organisasi
Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat di mana pengguna dapat melakukan pemesanan di situs resminya. Pada bulan Maret 2014, Ferry Unardi menyatakan bahwa Traveloka akan segera masuk ke bisnis reservasi kamar hotel. Pada bulan Juli 2014, jasa pemesanan hotel telah tersedia di situs Traveloka.
Traveloka-sharing ekonomi
sharing economy adalah sebuah bisnis dengan konsep ekonomi berbagi dalam hal sumber daya baik manusia maupun modal, termasuk ide, produksi, distribusi, perdagangan dan konsumsi barang dan jasa oleh orang-orang atau organisasi yang berbeda-beda
Traveloka sudah bermitra dengan 14 maskapai domestic dan regional, melayani lebih dari 180.000 rute penerbangan, terhubung lebih dari180.000 hotel local dan Internasional, online partner nomo satu dengan PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI), kerjasama dengan 10 promotor Indonesia, memiliki 4 kantor dan250 karyawan .Komisi yang didapatkan traveloka dari setiap transaksi cukup kecil yaitu komisi hotel antara 17-25 %, tiket pesawat sekitar 3-4 % bahkan nol,  tiket event 3-4,5 % sedangkan tiket kereta api memiliki komisi fixed sebesar Rp.7500/transaksi

Layanan yang terdapat pada traveloka

  1. E-Product & E-Service
Traveloka menyediakan platform online sehinggadapat menelusuri berbagai jenis maskapai penerbangan, api, dan transportasi lainnya, akomodasi sementara dan penginapan (sebagaimana berlaku), pertunjukan seni, objek wisata, paket perjalanan wisata, pulsa prabayar, serta membuat reservasi, pemesanan dan/atau pembelian (“Layanan”). Pengguna dapat membuat pemesanan layanan yang disediakan oleh hotel, maskapai penerbangan, operator transportasi lainnya, penyelenggara pertunjukan seni, pengelola objek wisata, biro perjalanan wisata, operator seluler, dan/atau penyedia layanan lain yang bekerjasama dengan Traveloka (“Vendor”) di Situs. Dengan meletakkan pesanan melalui Situs, lalu dapat memesan dan/atau membeli tiket pesawat, tiket kereta api dan transportasi lainnya, kamar hotel, tiket pertunjukan seni, tiket obyek wisata, paket perjalanan wisata, pulsa prabayar, atau layanan lainnya pada Situs kami. Traveloka akan memberikan konfirmasi pemesanan atau pembelian melalui konfirmasi email
  





  1. Hotel
  2. Tiket kereta api
  3. Pulsa dan paket Internet
  4. Aktivasi dan Rekreasi
  5. Hotel Luar Negeri
  6. Pesawat Luar Negeri
  7. Pesawat dalam negeri

2. E-Procurement


adalah sistem aplikasi berbasis web yang menyediakan berbagai kemudahan serta informasi dalam kaitannya dengan Proses Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan. Sistem aplikasi ini dibangun guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas Pengadaan. 
Informasi yang tersedia dan dapat diakses Berita terkini seputar Proses Pengadaan di Traveloka, Informasi Pengadaan serta Kebijakan Pengadaan yang berlaku di Traveloka. 
Melalui Web E-Procurement ini, dapat melakukan pendaftaran secara online sebagai.

  1. E-Marketing
Fitur baru Traveloka adalah Price Alert yaitu fitur tambahan dari Traveloka yang menyuguhkan informasi terbaru mengenai harga terbaik dan termurah dari sebuah rute atau destinasi tertentu yang telah didaftarkan oleh pengguna aplikasinya. Price Alert yang tersedia dalam aplikasi mobile akan menginformasikan penggunanya mengenai perkembangan terbaru harga penerbangan. Price Alert bisa didapatkan dengan persetujuan berlangganan informasi oleh penggunanya.Pengguna tinggal datang ke mobile aplikasi, menyetujui berlangganan informasi lalu Aplikasi akan memberi notifikasi ketika ada rute penerbangan termurah dari satu titik ke titik lain
  1. E-contracting
Traveloka memiliki hak untuk tidak menerima setiap pengguna atau pemesanan (atau dalam kasus-kasus tertentu membatalkan konfirmasi pemesanan) berdasarkan kebijaksanaan tunggal dan untuk alasan apa pun serta tanpa memberikan alasan penolakan/penampikan/pembatalan. Alasan untuk menolak pengguna atau pemesanan atau membatalkan konfirmasi pemesanan dapat termasuk namun tidak terbatas pada: pelanggaran Syarat ini, perdagangan atau sanksi ekonomi oleh otoritas global atau nasional, embargo, larangan dalam peraturan, penipuan atau pencurian (atau indikasi atau dugaan penipuan atau pencurian), dugaan kegiatan kriminal, pemesanan yang mencurigakan, layanan yang tidak tersedia atau tidak lagi disediakan oleh Vendor, pengguna memberikan informasi yang tidak akurat, keliru atau menyesatkan, masalah dengan komunikasi kartu kredit elektronik, informasi atau transaksi, perilaku yang tidak pantas, ancaman, hinaan, penolakan untuk memberikan informasi, hambatan praktis, kesulitan atau kemacetan komunikasi, Kesalahan Nyata (selanjutnya dijelaskan di bawah ini), sejarah pelanggaran Syarat atau penolakan tersebut, atau dimasukkan pada setiap “daftar hitam” atau “daftar pengamatan” oleh pemerintah atau organisasi internasional. Dalam kasus pemesanan ditolak atau dibatalkan oleh Traveloka dan pembayaran telah dilakukan, Traveloka akan mengganti jumlah yang telah dibebankan tanpa biaya lebih lanjut. Kami dapat menghilangkan atau menghapus (“Dihapus”) keanggotaan pengguna
  1. E-Distribution
Traveloka menjadwalkan tiket transit yang murah, yaitu rute alternatif. Misalnya, kamu bisa memilih penerbangan ke kota lain yang dekat dengan kota tujuanmu.Atau jika biasanya kamu menggunakan penerbangan langsung tidak ada salahnya untuk menggunakan penerbangan dengan transit. Harga tiket penerbangan dengan transit umumnya lebih murah dibanding harga tiket penerbangan langsung.
  1. E-payment
E-payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Untuk menjamin keamanan transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara aman, cepat dan praktis.
Dalam aplikasi Traveloka menyediakan layanan seperti:
A. Bayar dengan 1-klik,Pembayaran lebih mudah .Bayar dengan kartu kredit jadi simpel. Log in dan tambahkan data kartu kredit Anda di awal tanpa perlu lagi mengisi data kartu kredit berulang-ulang.

B. E-tiket & voucher hotel instan tidak perlu menunggu lama untuk e-ticket & voucher hotel. Book dan dapatkan e-ticket/voucher hotel kurang dari 1 menit.

7. CRM
CRM di www.Traveloka.com dimana dengan mengakses situs ini user dapat dengan mudah melakukan transaksi pemesanan tiket pesawat seperti kota tujuan, jadwal penerbangan. Kelebihan situs ini adalah
  1. Jaminan Aman Transaksi Online : Teknologi SSL dari RapidSSL dengan Sertifikat yang terotentikasi menjamin privasi dan keamanan transaksi Anda. Konfirmasi instan dan e-tiket dikirim ke email Anda.
  2. Hasil Pencarian Terlengkap : Mencari dan membandingkan harga tiket pesawat Lion Air, Sriwijaya, Garuda, Citilink, dan lain-lain, termasuk KalStar dan Aviastar.
  3. Harga Tertera Sudah Termasuk Pajak : Harga tiket pesawat yang ditampilkan sudah termasuk biaya-biaya seperti pajak, Iuran Wajib Jasa Raharja, dan fuel surcharge.
  4. Berbagai Pilihan Pembayaran : Pembelian tiket menjadi semakin fleksibel dengan berbagai pilihan pembayaran, dari Transfer ATM, Kartu Kredit, hingga Internet Banking.
  5. Smart Algorithm : Kami berusaha mencari tiket pesawat terbaik dari segi harga, lama perjalanan, waktu terbang, kombinasi maskapai, dan lain-lain, dengan teknologi terbaru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#UPERP11T01E - Install Aplikasi Zoom

#UPERP11UTS01 - Profil Perusahaan dan Struktur Organisasi

#UPERP11T02D - Me Review Blog 3